Sumber : goggleapis.com

DeveNews.com-Jakarta. Saat ini, penggunaan istilah psikopat dan sociopath seringkali disalah-gunakan. Terkadang, kedua istilah ini malah seringkali digunakan sebagai peganti kata / julukan ‘gila’ bagi seseorang. Padahal faktanya, psikopat dan sociopath memiliki dua makna berbeda dalam banyak faktor, mulai dari faktor penyebab hingga faktor ilmiah.

Keduanya pun tergolong dalam penyakit kesehatan jiwa yang mengganggu mental seseorang sehingga memiliki pemikiran berbeda yang ekstrim dari kebanyakan orang pada umumnya. Walaupun keduanya memiliki ciri khas yang hampir mirip, terdapat faktor-faktor kecil lainnya yang dapat membedakan apakah seseorang itu adalah psikopat atau sociopath. Dan untuk memahami faktor tersebut, diperlukan pemikiran detail dan kritis dalam melihat perbedaannya.

Memahami Perbedaannya Sangatlah Penting

            Terdapat ribuan alasan kenapa seseorang dapat menderita suatu gangguan kejiwaan. Sociopath adalah penyakit kejiwaan yang dapat disebabkan oleh lingkungan sekitar, sedangkan psikopat merupakan penyakit kejiwaan yang bersifat genetik dan terjadi karena adanya ketidak-seimbangan unsur kimia dalam tubuh seseorang. Kerangka neurologis pada diri psikopat tidak berkembang dengan maksimal, oleh karena itu psikopat umumnya tidak memiliki rasa empati dan moralitas terhadap sekitarnya. Sedangkan sociopath memiliki sifat utama ingin mengendalikan dan mengontrol semua hal disekitar mereka.

Pertama, istilah psikopat yang berkembang dalam masyarakat telah bercabang secara luas. Kedua, istilah psikopat dan sociopath jarang sekali digunakan dalam dunia ilmiah. Dan yang terakhir, perbedaan spesifik seorang psikopat dan sociopath dapat dikenali secara akurat hanya lewat metode-metode ilmiah seperti etiologi, karakteristik sikap (behavioral) dan potensi pengobatan untuk tiap-tiap gangguan tersebut yang berbeda-beda.

Perbedaan Spesifik Antara Psikopat dan Sociopath

            Psikopad dan sociopath memiliki banyak kesamaan luar, salah satunya adalah memiliki karisma yang besar namun tidak memiliki rasa empati bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh ciri awal yang dapat membedakan keduanya adalah : sociopath memiliki dua muka, mereka bisa jadi orang yang suka bersosialisasi dan pendiam di situasi berbeda. Sedangkan psikopat cenderung menyembunyikan diri mereka dibalik penampilan yang kalem dan biasa saja.

Psikopat juga tidak merasakan penyesalan terhadap perbuatan-perbuatan keji yang mereka lakukan. Hal ini disebabkan karena bagian otak yang memproses perasaan emosional seperti empati dan ketakutan (amygdala) tidak lagi berfungsi. Oleh karena itu, psikopat yang melakukan tindak kriminal tidak pernah merasa ragu-ragu, bahkan tindak yang paling sadis sekalipun. Psikopat mayoritas dipenuhi oleh insting predator, mereka lebih senang menyerang langsung ketika dikonfrontasi. Psikopat juga orang yang sangat detil dalam membuat suatu rencana, serta mampu mengantisipasi segala kemungkinan apabila dirinya telah menentukan suatu target.

Walaupun sama-sama melibatkan aspek kognitif, sociopath merupakan suatu karakteristik yang berkembang dalam diri seseorang akibat faktor dari luar. Sociopath umumnya jago berbohong dan menipu, walaupun dari luar mereka tampak sangat berwibawa dan dapat dipercaya. Selain manipulatif, sociopath juga memiliki nilai moral yang berbeda dari orang kebanyakan secara menyimpang (dan otomatis membuat mereka berbahaya).

Sebagai kesimpulan, keduanya memiliki perbedaan spesifik dalam hal sikap. . Psychopaths are fearless; sociopaths aren’t. Psychopaths don’t have a sense of right and wrong; sociopaths do. Namun keduanya sama-sama mampu merusak hidup dan hubungan seseorang dengan mudah tanpa ragu. They really don’t care. [][Bella Setiawati]]

Editor : Shofi Muhaya