Devenews, Jakarta – Arti Simbolisme Bunga Aster ternyata berbeda di setiap negara. Keindahan setiap bunga itu unik, seperti energinya. Dan semua bunga memiliki karakter dan ciri khas masing-masing. Bunga dapat menyampaikan simbolisme dan makna yang melekat pada berbagai warna untuk mengekspresikan suasana hati, perasaan, dan gagasan.
Bunga aster atau juga dikenal dalam nama Inggris “Day’s Eye”, merupakan bunga yang bentuknya hampir mirip dengan bunga matahari, yaitu memiliki beberapa kelopak bunga yang mekar dan memiliki pusat bunga atau bagian tengah bunga berwarna kuning.
Bunga aster termasuk ke dalam tanaman herba atau rumput. Tumbuhan ini dapat bertahan cukup lama, yaitu hingga lebih dari 2 tahun. Aster sangat digemari karena bentuknya yang indah. Bunga ini juga telah dibudidayakan hingga 180 spesies. Bunga Aster memiliki simbolisme makna yang berbeda-beda di beberapa negara. Berikut penjelasannya:
- Arti Simbolisme Bunga Aster
Bunga aster dapat diartikan sebagai rasa kebijaksanaan, keberanian juga keyakinan. Penamaan bunga ini juga tidak lepas dari bentuknya yang menyerupai bintang. Di mana, bintang sering dijadikan simbol cahaya juga harapan. Ada makna tersembunyi di balik bunga aster, yaitu pesan cinta juga kasih sayang.
Bunga Aster ini juga memiliki arti simblisme khusus yang sebelumnya sudah terbentuk oleh budaya atau orang tertentu yang dalam kehidupan dikelilingi oleh bunga tersebut. Secara simbolis arti bunga tersebut tergantung pada bagaimana cara orang dalam melihatnya dan penggunaan diantara masyarakat sehingga memang memiliki arti simbolik Bunga Aster yang berbeda satu sama lainnya pada satu budaya ke budaya lainnya. Berikut beberapa arti simbolik Bunga Aster ini menurut beberapa kebudayaan dari negara lain:
- Yunani Kuno
Dalam kebudayaan Yunani Kuno, Bunga Aster ini dianggap sebagai bunga yang mampu mengusir atau menakuti roh jahat dan ular yang ada di sekitaran rumah. Hal ini berasal dari mitos kuno jaman dahulu ketika Dewi Astraea diperintahkan menjadi bintang ketika Dewa Guntur mengirimkan bencana banjir kepada bumi. Dewi Astraea ini tidak senang dengan kebutusan dari Dewa Guntur sehingga ia sedih dan kesal serta menangis. Air mata yang jatuh di bumi ini akhirnya menjadi tempat dari Bunga Aster ini tumbuh. Dari mitos lain pun dianggap bahwa bunga tersebut tumbuh dari darah Raja Aegues yang bunuh diri karena mengira Theseus yang merupakan putra Raja Aegues ini meinggal saat melawan Minotaur.
- Amerika
Pada budaya Amerika asli, Bunga Aster ini menjadi lambang dari tersesatnya gadis muda di hutan. Dalam cerita mitosnya, gadis yang tersesat di hutan ini akhirnya ditemukan oleh seorang wanita tua. Wanita ini meramalkan bagaimana masa depan gadis muda ini dan akhirnya diputuskan untuk merubah gadis muda tersebut menjadi bunga. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan masa depan dan hidup gadis muda. Gadis muda ini yang akhirnya menjadi Bunga Aster.
- Eropa
Di beberapa tempat di Eropa, terutama di wilayah Jerman dan juga Inggris, Bunga Aster ini diyakini memiliki sebuah kekuatan magis. Oleh karena keyakinkan ini akhirnya bunga tersebut sering dipergunakan jadi bahan dari ramuan sihir di berbagai keperluan yang ada. Sementara itu di Amerika Serikat sendiri bunga ini merupakan bunga yang melambangkan Bulan September. Selain itu bunga ini akan diberikan kepada pasangan yang sudah melalui usia pernikahan ke 20 tahun.
- Filosofi Kembang Aster
Bunga aster dapat difilosofikan sebagai sebuah upaya hingga harapan. Tak heran jika kembang ini kerap dimanfaatkan untuk ucapan atau penghargaan. Khususnya bagi sosok-sosok yang Anda anggap istimewa.
Baca Juga : https://www.devenews.com/lembah-tumpang-resort-destinasi-wisata-bernuansa-jawa-kuno-di-malang/
[Zahra]