Devenews, Jakarta – Mari kita ketahui asal usul hari Arafah di bulan Dzulhijjah ini, Nama lain untuk hari Arafah adalah ‘Bebas dari Api.’ Arti nama Arafah adalah: “mengetahui”. Hari Arafah adalah hari paling suci dalam kalender Islam. Itu jatuh pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah dalam kalender Islam lunar.
Ini bertepatan dengan hari kedua haji tahunan ke Mekkah dan pada hari sebelum awal Idul adha, perayaan Muslim memperingati pengabdian Nabi Ibrahim kepada Allah.
Hari Arafah adalah hari semua umat Islam yang menunaikan ibadah haji ke Mekkah berkumpul saat fajar di Gunung Arafah.
Menurut agama Islam, Gunung Arafah adalah tempat di mana Nabi Muhammad memberikan salah satu khotbah terakhirnya yang terkenal tentang Islam dan Allah.
Setelah hari Arafah datanglah awal Iduladha. Tepat ketika Ibrahim hendak membunuh putranya Ismail atas perintah Allah, Allah menempatkan seekor domba di untuk menggantikan Ismail.
Tradisi Hari Arafah
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan penting dilakukan bagi semua umat Islam yang mampu melakukannya. Ibadah haji memiliki tujuh tahapan rangkaian dan tradisi yang diikuti secara berurutan. Umat Islam yang melaksanakan haji mengitari Ka’bah sekitar tujuh kali.
Selanjutnya, umat Islam menghabiskan satu hari berdoa di Gunung Arafah, diikuti dengan bermalam di Muzdalifah.
Pada 10 Dzulhijjah, jemaah haji melaksanakan ibadah melempar jumroh, yaitu sebanyak 7 kali ke Jumrah Aqabah sebagai simbol untuk mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul, yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.
Jika jemaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanannya ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji atau menyelesaikan haji. Sedangkan jika mengambil nafar akhir, jemaah haji tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumrah sambungan, yaitu jumrah ‘Ula dan jumrah Wustha.
Terakhir, Tawaaf perpisahan dilakukan berlawanan arah jarum jam. Ritual haji jauh lebih rumit dari ini, tetapi langkah-langkah ini adalah dasar-dasarnya.
Bagi yang tidak melaksanakan haji, ada sejumlah ibadah yang bisa diamalkan saat hari Arafah. Berikut amalan yang bisa dilakukan di hari Arafah:
Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan amalan yang paling diajurkan saat hari Arafah. Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah diketahui mampu menghapus dosa selama dua tahun. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
Dari Abu Qatadah Al-Anshariy: ”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka beliau menjawab,“ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” H.R. Muslim.
Pemerintah Indonesia melalui Kemenag RI telah menetapkan awal bulan Dzulhijah pada 20 Juni 2023. Di mana, umat Islam akan melaksanakan sholat Idul Adha dilanjutkan menyembelih hewan kurban pada tanggal 29 Juni 2023, hari Arafah atau 9 Dzulhijah akan jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Sehingga, jadwal puasa Arafah versi pemerintah jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023
Baca juga: Resep Salad Sayur Terong Bakar dengan Saus Salad Homemadenya
[Zahra]