DeveNews.Com-Jakarta. Stress kronis memiliki efek yang sangat buru bagi tubuh. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan dapat memicu terjadinya inflamasi dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan metabolisme. Stress dapat menjadi salah satu faktor yang mempercepat pertumbuhan serta penyebaran sel kanker pada seseorang. Sebuah studi membuktikan bahwa stress dapat mempercepat pertumbuhan beberapa jenis kanker, and of course worsen the outcomes of the disease.
Lalu apakah stress sendiri dapat menjadi faktor utama penyebab terjadinya kanker ? Shelly Tworoger selaku professor dari Moffitt Cancer Center di Tampa menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan antara kanker dengan kesehatan mental seseorang. Stress kronis dan depresi jangka panjang mengaktifkan produksi hormon stress dengan lebih besar, padahal menurutnya tubuh seseorang tidak di ‘desain’ untuk hal tersebut.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan fakta bahwa stress dapat menyebabkan banyak perubahan pada tubuh seseorang, seperti menghambat metabolisme, meningkatkan produksi hormon tertentu hingga mengurangi produksi telomeres pada tubuh. Telomeres sendiri merupakan tutup ujung DNA yang berfungsi untuk mencegah kerusakan pada sel-sel DNA. Perubahan ini secara tidak langsung dapat memicu tumbuhnya sel-sel kanker karena kondisi tubuh yang tidak terproteksi.
Elisa Bandera selaku professor dari Cancer epidemiology and Health Outcomes asal New Jersey juga mengungkapkan bahwa ada bukti akurat yang menunjukkan bahwa stress kronis dapat menyebabkan sekaligus memperparah sel kanker pada seseorang karena stress juga turut melemahkan sistem imun pada tubuh.
Shelly dan tim nya juga turut melakukan studi yang menunjukkan bahwa seseorang yang hidup terisolasi dan memiliki PTSD (post-traumatic stress disorder) beresiko hingga 1.5% menderita kanker ovarium. Studi lainnya juga mengungkapkan bahwa stress akibat bekerja berpotensi meningkatkan resiko kanker otak, paru dan tenggorokkan pada seseorang.
[Bella Setiawati]
