DeveNews.Com – Jakarta. Cara Berhenti Konsumsi Junk Food Sama Sulitnya Dengan Berhenti Kecanduan Obat-Obatan ! Berencana untuk mengurangi makanan cepat saji atau junk food dalam dietmu ? Bisa jadi hal ini lebih susah dari perkiraanmu, karena efek yang ditimbulkan dari kecanduan makanan cepat saji sama besarnya seperti efek ketergantungan pada obat-obatan. Menurut peneliti dari University of Michigan, di minggu pertama pembersihan, kamu akan mengalami gejala yang sama seperti para pecandu obat-obatan.
Studi berjudul Development of The Highly Processed Food Withdrawal Scale yang diterbitkan dalam jurnal The Appetite baru-baru ini menjeaslkan bagaimana gejala yang sama pada mereka yang berhenti merokok dan kecanduan obat-obatan juga terjadi pada mereka yang berusaha berhenti dari kebiasaan mengkonsumsi junk food. Gejala tersebut meliputi sakit kepala, perubahan mood yang drastis, mudah emosi, gelisah hingga depresi. Gejala ini sendiri merupakan salah satu bentuk adaptasi otak terhadap kebiasaan baru.
Lalu apa alasan dibalik adanya kesamaan tersebut ? Sebuah penelitian pada tahun 2018 melibatkan 213 partisipan yang memiliki kecanduan terhadap junk food seperti pizza, burger, kentang goreng dan lain sebagainya. Dengan menggunakan aplikasi self-report yang dibuat oleh Erica Schulte dan tim, para peneliti dapat mengukur gejala fisik dan psikologis yang partisipan lalui selama masa ‘pembersihan diri’. Gejala seperti sedih, mudah merasa emosional, mudah lelah dan keinginan besar untuk kembali mengkonsumsi junk food dilaporkan terjadi pada sebagian besar partisipan.
Gejala ini semakin parah terjadi saat partisipan memasuki hari kedua hingga kelima tanpa mengkonsumsi makanan cepat saji apapun. Dan ternyata, gejala serta jangka waktu ini memiliki kemiripan dengan pola para pecandu obat-obatan yang sedang dalam masa pembersihan diri. Selain itu, tim peneliti juga menduga hal ini disebabkan oleh kandungan gula yang tinggi dalam tiap makanan cepat saji, sehingga kecanduan tidak dapat dihindari.
[Bella Setiawati]