Sumber Gambar : gerarddirect.com

DeveNews.Com – Jakarta. Masih segar di ingatan mengenai kematian Kim Jong Nam, saudara dari pemimpin Korea Utara karena terkena racun gas saraf. Akhir-akhir ini muncul kabar mengenai banyaknya kematian rakyat Suriah, juga karena racun saraf yang 26 kali lebih berbahaya dari Sianida.

Racun yang menyebabkan banyaknya kematian di Suriah ini disebut Sarin. Sarin disebarkan dalam bentuk gas dan membunuh orang-orang di Suriah, anak kecil maupun orang dewasa. Mereka terbujur kaku seketika.

Inilah fakta-fakta mengenai racun Sarin yang mematikan dilansir dari livescience.com.

  1. Sarin awalnya dikembangkan di Jerman pada tahun 1938. Menurut S. Centers for Disease Control and Prevention, zat kimia ini awalnya digunakan sebagai pestisida dan membunuh serangga, dan tidak terlalu berpengaruh terhadap manusia.
  2. Sarin sebenarnya berbentuk cairan yang tidak berbau, jernih dan tidak berwarna, serta tidak memiliki rasa. Cairan ini bisa dengan mudah menguap dan membentuk gas. Dalam berbagai berita, Sarin disebarkan melalui serangan bom di Suriah.
  3. Sama seperti zat saraf lainnya, Sarin menargetkan enzim yang ada pada neuromuscular, di mana saraf bertemu dengan otot. Sarin memblokir enzim yang bertanggung jawab pada sinyal saraf yang secara bergantian di-non-aktifkan. Menurut Lewis Nelson, ketua pengobatan darurat di Sekolah Kedokteran Rutgers New Jersey, tanpa enzim tersebut, acetylcholineakan terus memicu sel saraf untuk bekerja. Acetylcholine akan menumpuk di otot, hingga berkedut secara berlebihan, dan akhirnya akan menyebabkan kelumpuhan. Jika otot yang mengatur pernapasan juga menjadi lumpuh, maka seseorang akan meninggal.
  4. Sarin hanya membutuhkan waktu selama beberapa detik hingga menit untuk bekerja, tergantung jumlah dan jalur terpaannya. Orang-orang yang terkena Sarin harus cepat-cepat melepas pakaiannya dan mencuci kulit mereka dengan sabun dan air. Mereka juga harus berkumur dan mencuci matanya dengan air bersih. Jika sudah lumpuh, mereka membutuhkan masker oksigen hingga obat agar tetap hidup. Sayangnya, melihat keadaan di Suriah, sepertinya hal ini sangat sulit untuk dilakukan.
  5. Sebenarnya, Sarin dan zat kimia saraf lainnya sudah dilarang dalam Kovensi Senjata Kimia. Lebih dari 190 kabupaten di seluruh dunia sudah menandatangani konvensi ini.
  6. Sebelum di Suriah, penyerangan menggunakan zat kimia Sarin juga pernah terjadi di kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995. Penyerangan ini menyebabkan 13 orang tewas, dan setidaknya 5.500 orang terluka parah.
  7. Dalam artikel New York Times, Sarin juga pernah digunakan di Suriah tahun 2013, lebih tepatnya di pinggiran Kota Damaskus. Lebih dari 1.000 orang meninggal karena serangan ini.

Sarin yang disebarkan melalui bom tersebut berubah menjadi gas sehingga orang-orang dapat terkena zat kimia tersebut melalui kulit, mata, dan hidung yang menghirupnya. Sungguh jahat jika hal ini dilakukan hanya untuk kekuasaan atau kesenangan semata.[] [Cynthia Li]