'IN THE NAME OF THE GOD: A HOLY BETRAYAL'
'IN THE NAME OF THE GOD: A HOLY BETRAYAL'

Devenews.com – Film dokumenter yang tayang di Netflix di bulan maret ini mengungkap kisah nyata yang terjadi di korea selatan. Serial ini terdiri dari 8 episode. Penayangannya terbilang sukses dan film ini langsung bertengger di jajaran 10 tayangan TV paling ditonton di Netflix.

Film dokumenter ini memberikan gambaran tentang bahaya sekte sesat yang sering memanfaatkan keyakinan religius untuk mengambil keuntungan pribadi. Netflix mulanya dilarang menayangkan serial ini karena kontennya yang sensitif, namun akhirnya berhasil memenangkan izin tayangnya.

Adapun series dokumenter ‘IN THE NAME OF THE GOD: A HOLY BETRAYAL’ menceritakan tentang empat tokoh pemuka agama besar yang memiliki banyak pengikut hasil doktrin dari ajaran sesat. Keempat tokoh pemuka agama ini memiliki satu kesamaan yakni sama-sama menyatakan diri mereka adalah penyelamat manusia.

Dokumenter ini memiliki delapan episode yang masing-masing memiliki durasi 40-70 menit. Adapun judul masing-masing episode dari dokumenter ini adalah ‘JMS’s God’s Bride; JMS Messiah on Red Notice; JMS’s Messiah and Electronic Anklets; Five Oceans, God and 32 Bodies; The Baby Garden , One the Way to Heaven; The Baby Garden of Death; The One Who Became God of Manmin.

Penonton Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal memiliki reaksi masing-masing dalam menonton. Namun, kebanyakan penonton tidak kuat untuk melanjutkan dan menyelesaikan drama ini. Dalam 10 menit pertama, In The Name of God: A Holy Betrayal membahas tentang seorang gadis yang dilecehkan oleh ketua dari salah satu kultus tersebut. Padahal, sutradara Cho Sung Hyun mengonfirmasi bahwa dokumenter ini hanya menyajikan sekitar 10 persen dari kisah aslinya.

Pembuatan serial dokumenter In The Name of God melewati berbagai pengalaman menarik. Cho Sung Yun mengeklaim anggota JMS, juga dikenal sebagai Christian Gospel Mission or Providence, menguntit, mengancam, dan meretas dia dan para korban yang berpartisipasi dalam dokumenter tersebut. Anggota JMS bahkan disebut secara fisik mengganggu para pemeran dan kru tim produksi In the Name of God: A Holy Betrayal.

[Vanesa]

Baca juga : 3 Rekomendasi Film Netflix Untuk Keluara di Bulan Maret 2023