Makanan pedas

Devenews, Jakarta – Makanan pedas merupakan menu yang akrab disantap orang Indonesia. Berbagai olahan dengan tambahan cabai disukai karena menghasilkan sensasi pedas menyengat yang bisa bikin nafsu makan bertambah. Tetapi kita lupa dengan bahaya pedas itu sendiri.

Tak sedikit orang Indonesia yang menjadikan makanan pedas sebagai menu sehari-hari. Mereka juga banyak yang terbiasa mengonsumsi saus cabai dan sambal. Beberapa bahkan tak bisa makan tanpa kedua pelengkap itu.

Di balik rasanya yang enak, konsumsi makanan pedas perlu diwaspadai karena menimbulkan efek samping. Mengutip Eat This, Not That, hal ini lantaran beberapa orang sensitif dengan asupan makanan pedas dan beberapa lainnya memang makan makanan pedas terlalu banyak.

Ini dia 6 bahaya sering makan pedas, simak penjelasannya :

1. Sakit perut dan diare

Banyak yang sudah tahu kalau konsumsi makanan pedas bisa memicu sakit perut dan diare. Hal ini bukan tanpa alasan karena sebuah penelitian mengungkap capsaicin yang terkandung dalam cabai bisa mengiritasi lapisan perut setelah dimakan.

Hasilnya, seseorang alami efek samping seperti mual, muntah, nyeri perut, dan rasa ‘panas’ saat diare. Jika kamu mengalami kondisi ini, coba berhenti makan cabai atau pilih rempah yang rasa pedasnya lebih lembut seperti bubuk mustard atau paprika bubuk.

2. Jerawat

Penyebab kulit berjerawat atau eksim tidak selalu diakibatkan oleh kotoran debu, alergi, atau formula skincare yang kurang pas di kulit.

Melainkan bisa disebabkan dari konsumsi makanan pedas secara tidak terkendali bahkan dilakukan setiap hari.

Menurut dokter kulit Rebecca Tung dari Florida, ketika makanan pedas menyebabkan iritasi di usus, peradangan ini juga mempengaruhi kulit jadi kemerahan, muncul jerawat dan eksim.

Bahaya makan pedas secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko penyakit lain, meliputi lambung menjadi sensitif, sakit maag, irritable bowel syndrome, kanker usus, hingga asam lambung kronis.

Sesekali menikmati makanan pedas memang boleh. Asalkan tidak setiap hari dan jumlah cabai yang dikonsumsinya tidak terlalu banyak.

3. Radang Tenggorokan
Menurut pakar kesehatan dari The Mayo Clinic, terlalu banyak konsumsi makanan pedas sangat berisiko mengiritasi tenggorokan.

Ketika makanan pedas yang masuk ke dalam tubuh jumlahnya berlebih, tenggorokan juga mengalami peningkatan suhu jadi panas.

Apabila suhu tenggorokan sudah terlalu panas maka kondisi tersebut memicu disfungsi pita suara sehingga tertutup tidak terkendali.

4. Lecet dan ruam kulit

Tak banyak yang tahu kalau bahaya sering makan pedas juga berdampak pada kulit. Menurut Barry Green dari John B. Pierce Laboratory di New Haven, hanya dengan menyentuh makanan pedas bisa menimbulkan risiko kesehatan.

“Makanan pedas merangsang reseptor di kulit yang biasanya merespons panas,” jelasnya kepada Scientific American. Reseptor tersebut adalah saraf nyeri, yang secara teknis dikenal sebagai nosiseptor polimodal. Mereka merespons suhu ekstrem dan stimulasi mekanis yang intens, seperti mencubit dan memotong. Mereka juga merespons pengaruh kimia tertentu.

5. Pemicu Wasir

Kebiasaan mengonsumsi makanan pedas disebut bisa meningkatkan risiko penyakit, salah satunya wasir alias ambeien. Penyakit ini terjadi karena ada pembengkakan serta peradangan pada pembuluh darah. Pada pengidap wasir, peradangan terjadi pada pembuluh darah balik (vena) pada daerah rektum atau anus.

6. Telinga berdengung
Bahaya makan pedas juga termasuk efek tuli sementara yang muncul. Telinga secara tiba-tiba akan berdengung dan kehilangan fungsi optimalnya.

Makanan pedas ternyata memberikan stimulus berlebih pada saraf trigeminal yang menyebabkan pembengkakan dan mengganggu saraf koklea sehingga mempengaruhi pendengaran. Namun biasanya efek ini bakal hilang setelah mulut sudah tidak merasakan pedas lagi.

Baca juga: Toxic Positivity , Mengapa Berbahaya? Bagaimana Mengatasinya ? Ini Penjelasan Lengkapnya !

[kirana]