DeveNews.Com – Jakarta. Ketika memasuki musim hujan dimana cuaca umumnya tidak menentu dan dingin, kita pasti mencari berbagai macam cara untuk menjaga diri kita tetap hangat dan sehat. Salah satunya dengan pergi untuk mendapatkan manfaat sauna. Dilansir dari laman medicaldialy.com, banyak orang yang beranggapan bahwa sauna adalah tempat sempurna untuk menurukan berat badan karena efek keringat yang dihasilkan ketika kita berdiam di dalamnya. Tapi ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar.
Menurut Jessica Schnur selaku asisten profesor dari Stony Brook University Hospital, keringat berlebih ketika didalam sauna hanya akan mengurangi kadar air dalam tubuh, bukan membakar lemak dan tidak dapat menjaga berat badan dalam waktu lama. Namun, hal ini bukan berarti sauna tidak memiliki manfaat positif bagi kesehatan sama sekali.
Beberapa studi yang telah dilakukan selama bertahun-tahun menemukan fakta bahwa sauna dapat memperkecil resiko penyakit jantung terutama pada pria dan wanita. Para peneliti asal Finlandia pun mengungkapkan bahwa panas yang dihasilkan dalam sauna dapat melancarkan aliran darah dalam tubuh karena adanya percepatan detak jantung akibat suhu panas, sehingga pembuluh darah melebar.
Peningkatan sirkulasi darah dalam tubuh juga dapat membantu meringankan pegal pada otot hingga sakit kepala. Selain itu, sebuah studi asal Finlandia juga menemukan fakta bahwa panas dari sauna dapat membantu meredakan pasien yang menderita peradangan tulang seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan fibromyalgia.
Selain itu, para peneliti dari Auburn University di Alabama juga menemukan fakta bahwa sauna dapat membuat otot seseorang menjadi lebih lentur. Hal ini dapat kamu rasakan jika kamu melakukan stretching atau peregangan setelah 15 menit berada di dalam sauna. Selain itu, para peneliti juga menyarankan untuk melakukan sauna ketika sedang dilanda stress, karena sauna memberikan efek relaksasi pada tubuh dan pikiran. “It is warm, quiet, enclosed, and makes you feel safe and relaxed in the way you would if you were nesting. It can have a real impact on your mental health,” jelas Kathryn Smerling selaku terapis asal New York.
