DeveNews.com – Jakarta. Kita pasti seringkali mengkonsumsi kopi atau teh di pagi hari agar tidak merasa kantuk selama menjalani aktivitas. Teh atau kopi yang mengandung kafein ini juga diminum untuk membantu pikiran tetap fokus dan energik bahkan ketika kamu mengalami kesulitan tidur di malam sebelumnya. Hal ini dikarenakan efek kafein sebagai stimulan yang menghalangi molekul “kantuk” dalam otak kita.
Lalu bagaimana sebenarnya kafein ini bekerja dalam memblok molekul tersebut ? Kafein ternyata memiliki kandungan stimulan yang ampuh untuk menjaga kita tetap terbangun dengan memblok molekul adenosine yang membuat kita mengantuk. Adenosine adalah molekul yang mengirimkan sinyal kantuk melalui sistem saraf ke otak kita, sehingga otak menghasilkan sinyal kantuk yang membuat tubuh menjadi rileks, lesu dan lamban. In other words, adenosine works to make us sleepy.
Baca Juga :
Kafein dikenal juga sebagai reseptor adenosine antagonis yang bekerja untuk menghalangi proses kantuk. Kafein dan adenosine sendiri memiliki struktur molekular yang hampir mirip. Hal ini lah yang menyebabkan kafein dapat memblok dan melemahkan molekul adenosine yang disalurkan dalam sistem saraf kita untuk merasakan kantuk.
Molekul adenosine ternyata berkaitan erat dengan dopamin, dimana adenosine berfungsi untuk menjaga pelepasan dopamin dalam tubuh kita. Dopamin sendiri adalah hormon yang dapat membuat seseorang merasa lebih baik dan bahagia. Ketika adenosine tidak bekerja dengan efektif, maka hal tersebut membuatnya tidak dapat menjaga kadar pelepasan dopamin. Hal ini menjelaskan mengapa kita merasa lebih positif dan berenergi setelah mengkonsumsi teh, kopi atau minuman soda.
Baca Juga : https://www.devenews.com/peminum-kopi-devenews-com/
Namun, molekul adenosine yang tidak bekerja dengan maksimal secara tidak langsung akan membawa pengaruh buruk bagi kesehatan jantung dan tekanan darah dalam tubuh kita, yang dapat berujung pada insomnia, frekuensi buang air kecil yang semakin sering hingga diare. Hal ini dikarenakan kafein bekerja sebagai stimulant yang membuat proses kerja di sistem saraf pusat menjadi 15 menit lebih cepat, dan hal ini dapat berlangsung hingga 6 jam setelah konsumsi.
Otak memiliki tingkat adaptasi yang cepat jika kita mengkonsumsi kafein secara reguler. Hal ini dapat membuat reseptor molekul adenosine tersumbat dan memaksa tubuh untuk membuat ‘resepetor’ ekstra. Reseptor adenosine ekstra inilah yang membuat kita seringkali merasa dosis kafein yang dikonsumsi tidaklah cukup untuk membuat kita terbangun, sehingga mengharuskan kita untuk meminum lebih banyak kopi atau teh.
Overall, caffeine works by changing the brain chemistry, and blocking adenosine, the natural brain sleep-inducing chemical. Mengkonsumsi kafein di pagi hari memang sangat efektif untuk menjaga kita tetap fokus dan bersemangat, namun jangan lupa untuk tetap memperhatikan dosis dan jumlah kafein yang diminum agar kualitas tidur pada malam hari tidak terganggu.[][Bella Setiawati]]
Editor : Shofi Muhaya