DeveNews.com – Konflik di Jalur Gaza sudah memasuki hari ke kelima dan masih memanas. Perang ini mengakibatkan kerusakan hebat dan banyak korban berjatuhan. Tentunya, peristiwa ini memunculkan kekhawatiran skala internasional dan banyak warga dari berbagai negara menunjukkan keberpihakan. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan konflik ini?
Perang yang sudah berlangsung selama puluhan tahun di Timur Tengah antara Israel melawan Palestina kembali pecah di Jalur Gaza. Kelompok Hamas melancarkan serangan kepada Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023 pagi yang menewaskan kurang lebih 1.000 orang dari kedua belah pihak. Serangan ini pun ditanggapi oleh Israel dengan pernyataan perang. Aksi saling balas ini tentunya menambah jumlah korban tewas hingga mencapai 2.327 orang per Rabu, 11 November 2023 malam, dilansir dari CNN Indonesia.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat setidaknya ada 1.100 warga yang tewas dan 5.339 korban luka-luka, sedangkan di Tepi Barat Palestina setidaknya terdapat 27 korban meninggal dunia dan 150 lain yang terluka. Listrik juga hampir lumpuh di sebagian besar wilayah Gaza. Medecins Sans Frontieres (MSF) mewanti bahwa sejumlah rumah sakit mengalami kekurangan pasokan obat, alat medis, hingga listrik. Sementara itu, Israel melaporkan setidaknya terdapat 1.200 korban yang tewas dan 3.418 korban lain yang terluka. Daniel Hagari, juru bicara pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan setidaknya ada 189 tentaranya yang tewas dalam peperangan.
Pada Sabtu lalu, Hamas melancarkan serangan kepada Israel dan mengklaim bahwa tujuan serangan adalah untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan ini dibalas dengan Operasi Pedang Besi oleh Israel yang menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza. Perang ini semakin meluas setelah Isral dan Kelompok Hizbullah di Lebanon ikut menyerang, memperluas serangan Israel hingga ke wilayah Suriah.
Hebatnya tingkat serangan dari kedua belah pihak di Jalur Gaza telah berlangsung sejak sekitar 100 tahun yang lalu. Sebenarnya, apa yang menyebabkan peperangan ini? Oleh karena itu, mari kita mulai sebenarnya apa itu Sejarah Konflik hingga bagaimana respon dari warganet di seluruh dunia,
- Sejarah Singkat Konflik Israel – Palestina
Konflik sudah dimulai sejak 1917 usai Perang Dunia I setelah Inggris merebut Palestina dari Kesultanan Utsmaniyah dan menjanjikan ‘rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina’ melalui Deklarasi Balfour pada 2 November 1917. Pada 1947 sampai dengan 1948, Palestina pun terbagi menjadi dua, yaitu negara bangsa Yahudi dan negara bangsa Arab melalui resolusi PBB 181 yang disetujui pada November 1947, orang Yahudi disebut sebagai Israel dan orang Arab disebut sebagai Palestina. Yerusalem yang dihormati keduanya dijadikan zona internasional khusus.
Namun, rencana itu tak pernah terlaksana karena Arab menganggap rencana tersebut adalah bagian dari upaya penginvasian terhadap Palestina. Di sisi lain pada perang 1948, Israel mengklaim tanah yang melampaui melewati batas ketentuan PBB. Baik Israel maupun Palestina ingin mendirikan negara di tanah yang sama, yaitu daerah antara Laut Mediterania dan Sungai Yordan. Sejak saat itu, terjadilah perang perebutan wilayah antara keduanya yang berlangsung sampai sekarang ini. Konflik pun melebar dan masih berlangsung hingga lebih dari 70 tahun lamanya.
(Sejarah yang tertulis di sini merupakan ringkasan singkat dari peristiwa yang sudah berlangsung sejak se-abad lamanya. DeVers yang ingin mengetahui lebih lanjut bisa mencari informasi tambahan di internet atau menonton dari laman Youtube HISTORY, Vox, atau Kompas.com untuk mendengarkan narasinya).
- Respon Warganet Internasional terhadap Konflik di Jalur Gaza
Berdasarkan survei online yang dilakukan di media sosial X oleh World of Statics (@stats_feed), dilansir dari SindoNews terdapat sebanyak 47% simpati yang diberikan kepada Palestina, sedangkan Israel hanya mendapatkan sebesar 37% dan ada 17% persentase simpati untuk kedua pihak. Hasil dari survei mengindikasikan bahwa sebagian besar masyarakat dunia cenderung menaruh simpati lebih tinggi kepada penderitaan rakyat Palestina dalam perang terbaru ini. Mayoritas responden yang memberikan simpati kepada Palestina berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia.
Itulah sedikit informasi yang berhasil dikumpulkan oleh DeveNews terkait konflik yang saat ini berlangsung di Jalur Gaza. DeVers, mari bersama kita sampaikan tanda duka cita kepada para korban dan berdoa agar dapat segera diperoleh resolusi atas konflik.
[Felicia]