DeveNerws.com – Jakarta. Liburan lebih berkesan jika tidak terlalu sering ambil foto. Teknologi tidak selamanya baik bagi ingatan dan memori seseorang. Faktanya, terlalu sering menggunakan aplikasi navigasi atau map dapat menurunkan daya ingat otak kita. Informasi yang terlalu banyak diserap dari internet juga akan membuat memori otak kita kewalahan dan tidak dapat menerima informasi tersebut dengan maksimal.
Most of us treat Google like an external hard drive for information we might have once committed to memory. Liburan lebih berkesan jika mengurangi pengambilan foto. Banyak dari kita yang kini selalu mengabadikan momen liburan melalui kamera smartphone dan membagikannya di media sosial atau menyimpannya dalam album digital, padahal untuk dapat menikmati dan mengingat masa-masa tersebut dengan lebih baik, ada kalanya kita justru harus berhenti mengambil foto.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Social Psychology, para psikolog melakukan studi terhadap partisipan yang sedang melancong dalam 3 tahap tes. Para turis diminta untuk mengabadikan momen disekeliling mereka dengan perangkat digital ketika tur sedang berlangsung.
Dalam satu regu tur, 132 orang partisipan diminta untuk menjelajahi sebuah gereja tua yang berlokasi di Stanford University dengan 3 syarat yang dapat mereka pilih antara lain mengambil 5 foto untuk disimpan secara pribadi, 5 foto untuk diposting di media sosial dan tidak mengambil foto sama sekali.
Para partisipan juga harus melakukan tur secara mandiri dengan hanya berbekal brosur peta dari daerah bersangkutan. Seminggu kemudian, pemandu tur mengambil tes memori dengan pertanyaan seputar detil-detil bangunan yang mereka lihat sebelumnya. Hasil dari tes inipun menyatakan bahwa mereka yang tidak mengambil foto sama sekali selama berkeliling sendirian memiliki memori yang lebih baik dalam mengingat detil dan sekelilingnya.
Baca Juga : https://www.devenews.com/liburan-ala-keluarga-kerajaan-kunjungi-5-kastil-ini-devenews-com/
Dalam tes lainnya, 238 partisipan juga melalukan tur di dalam area gereja yang sama bersama dengan seseorang asing yang menjadi partnernya. Kedua orang tersebut tidak diperbolehkan untuk berbicara satu sama lain dan masing-masing orang memiliki ketentuannya : satu orang mengambil foto dan satunya lagi tidak. Kedua pasangan ini pun kemudian diuji dalam suatu tes memori. Lagi-lagi, penelitian ini menemukan hasil bahwa mengambil foto memiliki dampak negatif dalam mengurangi tingkat keakuratan memori seseorang hanya dalam jangka waktu beberapa hari saja.
Krusialnya lagi, dua studi tersebut juga menemukan fakta bahwa seseorang yang terus menerus mengambil foto memiliki tingkat kepuasaan yang rendah dalam menikmati liburannya dibanding mereka yang tidak berfoto sama sekali. If the whole point of taking pictures is to remember a moment, it may not be a productive use of your vacation time, even if it does result in a fantastic profile picture.
Peneliti pun menyimpulkan bahwa merekam atau mengabadikan suatu momen seperti berfoto, selfie atau video ternyata dapat membuat seseorang tidak dapat mengingat momen tersebut dengan lebih baik di dalam ingatannya dalam kurun waktu yang lama. Menggunakan teknologi digital seperti kamera hp dan lain sebagainya untuk berfoto justru hanya akan membuatmu kehilangan kesempatan untuk benar-benar merasakan pengalaman berlibur yang sesungguhnya. At least you’ll still have fun, though.[][Bella Setiawati]]
Editor :Shofi Muhaya