DeveNews.com – Jakarta. Lokasi wisata yang populer tidak heran paling banyak mengundang ketertarikan wisatawan dari seluruh dunia untuk mengunjungi tempat tersebut. Namun apa jadinya jika ternyata lokasi wisata terpopuler di dunia justru kewalahan akibat banyaknya jumlah wisatawan?
Faktanya, dilansir dari CNN, inilah yang terjadi di beberapa lokasi wisata yang populer di dunia. Jumlah wisatawan asing yang datang sangat banyak, bahkan hingga mengganggu ketenangan penduduk lokal. Jika Anda ingin mencari lokasi wisata yang lebih tenang, coba hindari kota-kota wisata populer berikut sepanjang tahun ini:
Barcelona, Spanyol
Tidak mengherankan lokasi yang satu ini sangat populer di kalangan wisatawan asing, karena Barcelona dikenal sebagai salah satu kota klasik terindah di benua Eropa. Barcelona menghadapi lebih dari 34 juta kunjungan turis sepanjang tahun 2016, kenaikan fantastis hingga 25% dari tahun 2012.
Jumlah turis yang semakin membludak ini telah memancing ketidaknyamanan penduduk lokal, dan graffiti yang bertuliskan anti turis kini mulai banyak muncul di sudut-sudut kota. Bahkan pada tahun 2017, protester melakukan demonstrasi di pantai Barceloneta memprotes kelakukan turis yang tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah sembarangan, hingga tidur di pantai saat malam hari.
Venesia, Italia
Tidak jauh berbeda dengan Barcelona, Venesia juga menjadi salah satu kota di Eropa yang sangat populer dikunjungi oleh wisatawan. Lokasi-lokasi seperti Jembatan Rialto dan kanal Giudecca padat dipenuhi oleh wisatawan yang sibuk ber-selfie.
Padatnya turisme di Venesia juga membuat penduduk lokal jengah dan berdemonstrasi pada tahun 2017 lalu untuk membatasi jumlah turis yang datang.
Taj Mahal, India
Kepopuleran mausoleum megah di Taj Mahal sukses menarik lebih dari 8 juta turis yang terdiri dari lokal maupun internasional. Jumlah yang fantastis ini kini membuat lokasi Taj Mahal sangat padat dikunjungi oleh pengunjung, terutama di masa liburan. Saking padatnya wisatawan di area Taj Mahal, pihak pengelola kini berencana untuk membatasi jumlah wisatawan domestik.
Jika Anda memang benar-benar ingin menikmati Taj Mahal, sebaiknya kunjungi area ini dari pukul 6 pagi, tepat saat gerbang dibuka. Paling tidak di waktu ini Anda tidak perlu berdesak-desakan dengan ribuan pengunjung lainnya.
Baca Juga : https://www.devenews.com/wisata-cirebon-yang-wajib-kamu-kunjungi/
Gunung Everest, Nepal
Sebagai gunung tertinggi di dunia, tidak mengherankan jumlah pengunjung semakin meningkat setiap tahunnya. Banyaknya wisatawan juga menimbulkan protes dari penduduk lokal (sherpa) yang mulai mengkhawatirkan keamanan di area tersebut. Sejak tahun 2015, Nepal telah membatasi jumlah pendaki walaupun mereka memiliki sertifikasi dan pengalaman yang cukup. Kini pembatasan diluaskan menjadi larangan bagi orang buta hingga pendaki solo (kecuali didampingi oleh pemandu).
Pembatasan ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau kematian saat pendakian. Dan selain berbahaya serta dapat mengancam keselamatan, pendakian Everest juga sangat mahal – dapat mencapai tarif fantastis hingga Rp 150 juta. [][Donna]]
Editor : Shofi Muhaya