Makanan Pedas
Sumber : stjhs.org

DeveNews.com – Jakarta. Bagi sebagian orang, makan makanan pedas adalah hal yang wajib agar makanan terasa lebih nikmat. Namun tidak sedikit juga orang yang tidak menyukai bahkan menghindari makanan yang memiliki cita rasa membakar lidah ini.

Selain itu, banyak orang yang sedang menjalankan program diet percaya bahwa tidak mengkonsumsi makanan pedas akan membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh. “But there’s no evidence that spicy food is bad for you,” jelas Dr. Khursheed Jeejeebhoy selaku professor dari University of Toronto, Kanada. Faktanya, banyak loh manfaat kesehatan yang bisa didapatkan oleh orang-orang penggemar makanan pedas. Dilansir dari laman medicaldialy.com, berikut 5 manfaat positifnya !

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Menurut studi yang dipublikasikan pada tahun 2017 silam, gangguan dan komplikasi jantung seperti stroke minoritas dialami oleh para penggemar makanan pedas. Hal ini dikarenakan bumbu-bumbu pedas seperti cabai dapat menurukan level kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh. “Rasa pedas dalam jenis makanan apapun terbukti mampu mengurangi penyerapan garam berlebih dalam tekanan darah,” jelas Dr. Zhiming Zhu selaku peneliti senior dari studi ini.

2. Membakar Kalori Berlebih

Menurut studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Purdue University, seseorang yang mengkonsumsi makanan pedas akan membakar lebih banyak kalori dan tidak mudah lapar. Selain itu, menaburi bubuk cabai dalam menu diet seperti salad ternyata jauh lebih efektif dalam menurunkan berat badan.

Baca Juga : https://www.devenews.com/es-krim-pedas-devenews-com/

3. Mencegah Resiko Kanker

Capsaicin, kandungan yang membuat rasa cabai menjadi pedas ini ternyata efektif untuk mencegah sel kanker loh. “Capsaicin jika dikonsumsi secara rutin memiliki efek yang sama dengan obat kanker,” jelas Dr. Gregory A. Plotnikoff selaku konsultan dari Allina Hospital and Clinics Minnesota.

4. Meredakan Rasa Sakit

Capsaicin juga dapat membantu meredakan rasa sakit pada tubuh karena efek mati rasa yang dihasilkannya. Mekanisme kerjanya adalah dengan menargetkan dan melemahkan substansi P, yakni salah satu senyawa pada otak yang menicu otak untuk menciptakan rasa sakit ketika tubuh terluka. Hal ini juga turut menjelaskan mengapa kita sering menemukan kandungan capsaicin dalam obat atau krim pereda rasa nyeri. [][Bella Setiawati]]

Editor : Syarifah Shofi Muhaya