DeveNews.com – Jakarta. Media sosial tidak memberi kebahagiaan pada anak dan remaja perempuan. Laporan mengenai dampak negatif media sosial terhadap rasa kepercayaan diri seseorang terus bermunculan hingga kini, apalagi ditengah berkembang pesatnya penggunaan media sosial di kalangan anak-anak dan remaja.
Dilansir dari laman medicaldaily.com, sebuah studi baru meneliti apakah jenis kelamin juga turut menjadi faktor penentu lamanya efek dari media sosial terhadap generasi muda. Studi yang diberi judul “Hubungan Antara Perbedaan Gender Dengan Faktor Umur Dan Trend Interaksi Penggunaan Media Sosial” ini mengambil partisipan yakni anak-anak perempuan dan lelaki usia 10-15 tahun yang bermukim di Inggris.
Studi yang kemudian diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health pada tanggal 20 Maret silam ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Essex dan University College London.
Dalam studi ini, peneliti menemukan fakta bahwa penggunaan media sosial di umur 10 tahun memiliki dampak lebih buruk terhadap anak-anak perempuan dibanding lelaki pada masa remajanya. Efek negatif dari penggunaan media sosial terlalu dini terhadap anak-anak perempuan juga dapat terbawa hingga mereka dewasa. “Hasil temuan dari penelitian kami sangat menyarankan agar orang tua selalu memonitor pengggunaan media sosial pada anak-anak, terutama perempuan, karena nantinya dapat mempengaruhi ukuran kebahagiaan dan kepercayaan diri individu tersebut hingga dewasa,” jelas koresponden sekaligus peneliti dari University of Essex, Dr. Cara Booker.
Baca Juga : https://www.devenews.com/5-penipuan-online-yang-paling-sering-terjadi-people-still-fall/
Hasil yang ditemukan pun cukup mengejutkan, dimana 50% anak remaja perempuan berusia 13 tahun menghabiskan lebih dari sejam dalam sehari untuk menggunakan media sosial dibanding anak laki-laki. Di usia 15 tahun, presentase anak perempuan bertambah menjadi 59% dan 46% untuk anak laki-laki. Hasil skor dari level kebahagiaan juga menurun pada survey yang mayoritas diisi oleh anak perempuan.
Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa anak perempuan yang sedang menginjak masa remaja akan lebih mudah merasa minder dan tidak percaya diri karena secara tidak langsung mereka lebih sering membandingkan diri mereka dengan orang lain yang ‘kelihatannya’ lebih sempurna dibanding mereka di media sosial, terutama dalam hal fisik.
“Dalam hal ini, anak perempuan dapat bertumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri karena terlalu sering membandingkan dirinya dengan orang lain. Jika dibiarkan, lambat laun hal ini akan membuatnya tidak bahagia dan akan berdampak pada kesehatan emosi dan mental anak tersebut dalam menuju kedewasaan,” jelas Dr. Cara.
“ Kami berharap agar penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pemilik aplikasi media sosial dalam menentukan syarat dan ketentuan pengguna. Our study really backs this up — the amount of increasing time online is strongly associated with a decline in wellbeing in the young, especially for girls. We encourage limits on the number of hours spent on social media.”[][Bella Setiawati]]
Editor : Shofi Muhaya