Devenews, Jakarta – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Bimas Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan, umat muslim dapat melaksanakan puasa Asyura pada 8 Agustus 2022.
Puasa Asyura adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram atau tanggal 10 bulan Syura bulan Hijriah. Untuk penanggalan Masehi, puasa Asyura jatuh pada hari Senin, 8 Agustus 2022.
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما
Artinya: “Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Dalam riwayat lain dari jalur Abdullah bin Abbas, Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan menganjurkan umat Islam untuk turut berpuasa. Suatu ketika, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ini hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Mendengar jawaban tersebut, Nabi berkata, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, insyaAllah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan juga”. Namun, Rasulullah wafat sebelum tahun berikutnya tiba (H.R Muslim 1916). Dari hadits tersebut memang Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengerjakan puasa tasua meski Nabi SAW sendiri belum sempat melaksanakan puasa tersebut karena Nabi SAW wafat sebelum datang Muharram tahun berikutnya tiba.
‘Asyura berasal dari kata ‘asyara, artinya bilangan sepuluh. Secara istilahi Puasa ‘Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriah. Sejarah Puasa Asyura yang dilakukan tiap tanggal 10 Muharram sudah dilakukan Rasulullah SAW sebelum diwajibkan puasa Ramadhan.
Rasulullah SAW dan para shahabatnya saat itu telah mendapatkan perintah untuk mengerjakan puasa, di antaranya adalah puasa tiga hari setiap bulan dan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud disebutkan bahwa Nabi SAW telah bersabda: “Rasulullah SAW berpuasa tiga hari pada setiap bulannya dan beliau berpuasa di hari Asyura. (HR. Abu Daud)”.
Lalu turunlah ayat yang memerintahkan Nabi SAW untuk mengerjakan puasa fardhu hanya di bulan Ramadhan saja. Sehingga semua puasa yang sudah ada sebelumnya tidak diwajibkan lagi, namun kedudukannya menjadi sunnah.
Keutamaan puasa Asyura (10 Muharram) sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa puasa asyura tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).
Yuk, mari kita kerjakan puasa sunah ini.
Baca juga : Asal Usul Hari Arafah Serta Tradisinya Dibulan Dzulhijjah
[Zahra]