DeveNews.com – Review Film The Pope’s Exorcist resmi tayang di Netflix pada September 2023 setelah sebelumnya sempat tayang di bioskop pada 7 April lalu. Film ini mencampurkan elemen realitas dengan fiksi yang terinspirasi langsung dari kisah Paus asal Italia bernama Gabriele Amorth. Seberapa seru kisahnya?
“The Pope’s Exorcist” resmi tayang di Netflix bulan September kemarin yang menambah lagi list film horror seru yang wajib ditonton oleh para horror fan. DeVers yang lagi butuh referensi film horror boleh banget coba nonton “The Pope’s Exorcist” bersama keluarga, teman, dan/atau kerabat lainnya. Bagi yang penasaran dengan film pengusiran setan satu ini, simak artikel di bawah, ya!
- Sinopsis The Pope’s Exorcist
Mengisahkan Pastor Gabriele Amorth (kisah ini diangkat sebelum Gabriele menjadi paus), seorang Kepala Eksorsime di Vatikan. Para petinggi gereja menganggap posisi sebagai Kepala Eksorsisme tidak lagi dibutuhkan karena iblis hanya ada dalam benak manusia. Terdapat sebuah kesemuan antara seseorang yang dirasuki setan dengan pengidap gangguan mental. Walau begitu, Gabriele tetap pada pendiriannya sebagai Kepala Eksorsis. Suatu hari, Gabriele diutus oleh Sri Paus untuk menyelidiki sebuah biara misterius di Spanyol. Di sanalah, Gabriele bertemu dengan Julia, Amy, Henry, Pastor Thomas Esquibel, dan satu lagi ‘tamu tak diundang’.
- Alur yang Cukup Sulit Dipahami
Kisah yang disajikan dalam film “The Pope’s Exorcist” memang diperlihatkan dengan cukup rumit, menggunakan alur maju-mundur untuk mengisahkan masa lalu dan masa kini, serta berpindah-pindah point of view. Apabila tidak benar-benar disimak dari awal sampai akhir maka berpotensi membuat penonton bingung dengan alur yang diperlihatkan. Namun, bukan berarti film ini sulit dicerna. Penonton hanya perlu fokus dan mengingat setiap detail yang ada pada “The Pope’s Exorcist” untuk memahami alurnya.
- Dikemas dengan Baik dan Berhasil Membangun Suasana Mencekam
Walau film “The Pope’s Exorcist” mungkin tidak terlalu seram bagi kebanyakan penggemar horror, film ini mampu memunculkan unsur horror dengan baik, tidakhanya mengandalkan cheap jumpscare atau iblis dengan wujud seram. Unsur utama darifilm ini adalah kepada alurnya, tetapi visual yang ditunjukkan serta efek-efek di dalamnya memang patut diancungi jempol. Keren abis!
- Review Film The Pope’s Exorcist
“The Pope’s Exorcist” memang tidak seperti kebanyakan film pengusiran setan lainnya, tetapi film ini mampu memberikan kesan unik yang membedakannya dengan film pengusiran setan lain. Sisi humanisme tokoh Gabriele diperlihatkan pada akhir adegandi mana ia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan orang lain, begitu juga denganbentuk ‘kedewasaan’ tokoh Esquibel yang melepas perasaan cinta di masa lalu untukmenyelamatkan Gabriele yang dirasuki iblis–Esquibel bertumbuh menjadi sosok yang lebih baik lagi. “The Pope’s Exorcist” mampu menjadi medium bagi filmmaker untukmengingatkan audiensnya bahwa dosa, dosa masa lalu, dan eksistensi setan itu benar-benar ada. Setan ada dan akan selalu mendistraksi manusia agar terjatuh dalam dosa, takterkecuali di tempat yang orang anggap suci seperti gereja sekalipun. Oleh karenaitulah, demi mendapatkan penebusan atas dosa, gereja mengadakan sesi pengakuan dosa yang tidak hanya dilakukan oleh para umat, tetapi juga imam, frater, biarawan/biarawati, maupun pelayan Tuhan lainnya. Istilah ini sendiri juga sempat dimunculkan dalam film yang baru-baru ini rilis, yaitu “The Nun II”.
Bagi DeVers yang tertarik bisa coba menonton teaser filmnya dulu di sini, ya!
[Felicia]
https://www.devenews.com/the-nun-2-sudah-tayang-di-bioskop-valak-is-return/
