Susu Kecoa
Sumber : CNN

DeveNews.com – Jakarta.  Aneh tapi nyata, saat ini ilmuwan benar-benar tengah memperhitungkan ‘susu kecoa’ sebagai salah satu minuman yang sangat bernutrisi tinggi bagi tubuh manusia. 

Jika Anda bingung bagaimana seekor kecoa bisa menghasilkan susu, rupanya kemampuan ini hanya berlaku untuk spesies kecoa kumbang Pasifik. Berbeda dengan kecoa pada umumnya yang berkembang biak dengan bertelur, kecoa Pasifik berukuran lebih kecil menyerupai kumbang dan berkembang biak dengan melahirkan anaknya.

Umumnya, kecoa sendiri dikenal sebagai hewan yang identik dengan tempat-tempat kotor. Apakah mungkin jika cairan yang diproduksi dari dalam tubuh kecoa Pasifik justru memiliki kandungan nutrisi yang tinggi? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari CNN, saat embrio mulai tumbuh di dalam tubuh kecoa Pasifik, spesies kecoa ini mulai memproduksi cairan kental kuning di dalam kantung rahimnya. Ilmuwan melakukan pembedahan terhadap rahim kecoa Pasifik dan menemukan cairan tersebut menyerupai susu dan mengkilap, serta mengandung energi tiga kali lebih besar dari susu banteng.

Susu kecoa ini terbukti mengandung gizi lengkap seperti protein, asam amino, lipid, dan gula. Kandungan yang luar biasa ini dipercaya membuat anakan kecoa Pasifik mudah untuk bertumbuh besar dan kuat dalam waktu singkat.

Mengingat ukuran kecoa yang kecil, susu yang dihasilkan juga tidak banyak. Tentunya jika untuk dikonsumsi manusia cukup sulit untuk menyeimbangkan porsi yang tepat. Setidaknya butuh sekitar 1000 ekor kecoa Pasifik untuk menghasilkan hanya 100 gram susu.

Baca Juga : https://www.devenews.com/kecoa-untuk-bahan-pengobatan-di-china-devenews-com/

Selain itu, untuk melakukan proses ekstraksi susu harus diambil langsung dari kantung embrio yang berarti setiap kecoa terpaksa dibunuh. Tentunya hal ini membuat proses ekstraksi jauh lebih sulit dibandingkan memeras susu dari hewan mamalia pada umumnya.

Mempertimbangkan kesulitan tersebut, para ilmuwan saat ini memikirkan alternatif untuk mengolah susu kecoa tersebut di dalam pil atau bubuk. Dengan demikian, tidak diperlukan banyak cairan asli yang dibutuhkan dari embrio kecoa.

“Saat ini, kami tengah mencari solusi terbaik untuk membuat cairan kecoa Pasifik ini agar bisa diproduksi secara massal. Idenya adalah agar cairan ini tidak perlu dikonsumsi dalam jumlah besar, namun dapat dicampurkan di dalam makanan/minuman lain,” ujar Leonard Chavas, salah satu tim ilmuwan peneliti.

Tim ilmuwan juga tengah melakukan penelitian lanjut apakah susu kecoa ini benar-benar aman sepenuhnya untuk dikonsumsi manusia. Chavas pernah mencicipinya langsung, dan menurutnya cairan tersebut cenderung tidak memiliki rasa dan menyerupai getah.

Selain itu, jika benar susu kecoa ini akan dapat mencapai pasaran suatu saat nanti, tentunya dibutuhkan sosialisasi yang cukup kepada pembeli. [][Donna F]]

Editor : Shofi Muhaya