Sumber : wildwackywonderfullwomen.com

DeveNews.com-Jakarta. Ingin mendapatkan first impression sebagai orang cerdas di mata orang lain ? atau pernahkah ada seseorang yang mengatakan bahwa kamu ternyata lebih cerdas dari kelihatannya ? Memang tidak mengenakkan jika orang lain mendapatkan kesan awal “kurang pintar atau cerdas” pada diri kita, namun hal ini bisa jadi disebabkan karena kamu belum mendapat kesempatan untuk menunjukkan kecerdasan kamu di depan mereka.

            Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Psychological Science yang dilasnir dari lifehack.org, ternyata suara menjadi salah satu faktor penting yang seketika dapat membuat kamu terlihat lebih cerdas di mata orang lain. Studi ini sendiri melibatkan para mahasiswa dari University of Chicago ketika mereka menjalankan simulasi interview kerja bersama dengan para perekrut professional. Selama interview, para mahasiswa ini diminta untuk membaca suatu transkrip dan suara mereka akan direkam.

Hasil dari studi tersebut menyimpulkan bahwa kandidat akan terlihat lebih kompeten dan cerdas di mata para perekrut jika nada suara mereka memiliki intonasi saat membaca transkrip dibanding mereka yang hanya membaca begitu saja dengan nada datar. Selain itu, intonasi bicara yang tegas dan lantang juga membuat para perekrut lebih tertarik untuk memperkerjakan kandidat tersebut karena dianggap mampu memberikan kesan pertama yang optimis.

To summarize, when it comes to first impressions on intelligence, looks don’t matter; your voice does. Alasan dibalik fakta ini juga terdapat dalam evolusi manusia, dimana suara menjadi alat komunikasi yang utama sejak dahulu kala sehingga perlu terus diasah. Menurut laman lifegack.org, terdapat 3 cara efisien dalam mengasah suara agar mampu memberikan kesan pertama yang baik.

Sumber: netdna-ssl.com

Pertama, hindari berbicara menggunakan nada suara yang terlalu rendah atau terlalu tinggi untuk mendapat kesan pribadi yang dewasa dan percaya diri. Suara yang terlalu pelan atau melengking sarat akan makna kegugupan, kekanak-kanakan dan kurang cerdas. Kamu juga perlu memperhatikan flow dari nada bicara agar tidak terkesan kasar atau terlalu frontal. Kedua, hindari menggunakan filler words atau kata mubazir seperti ah, eh, umm dan sebagainya karena dapat menciptakan imej kurang percaya diri dan tidak kompeten. Ahli komunikasi, Lisa B. Marshall menyarankan untuk menggunakan verbal pause / keheningan verbal untuk menjaga kredibilitas sebagai komunikator dibanding menggunakan filler words.

Terakhir, bicaralah dengan tempo yang lebih cepat. Not too fast, of course, or they won’t understand a word you’re saying. Menurut studi yang dilakukan oleh Brigham Young University, idealnya seseorang harus berbicara minimal 150 kata per menit. Seseorang yang berbicara cepat umumnya memiliki imej percaya diri karena semakin cepat mereka berbicara, maka akan semakin kecil kemungkinan mereka menggunakan filler words tersebut.[][Bella Setiawati]]