DeveNews.Com-Jakarta. Terobsesi untuk hanya mengkomsumsi makanan sehat atau clean eating ternyata merupakan suatu jenis gangguan makan lho. Mengapa ? Obsesi makan satu ini akan mempengaruhi seseorang untuk terus menerus mengecek kalori makanan sebelum di konsumsi layaknya penderita anorexia. Beberapa dari mereka bahkan kadang salah mempersepsikan apa itu pola makan clean eating yang sesungguhnya dan justru membahayakan tubuh dan kesehatan mereka.
Kondisi yang disebut sebagai orthorexia nervosa memiliki hubungan dengan reaksi hipokondria dimana seseorang memiliki kesadaran ekstrim terhadap kualitas makanan. Departemen Diagnostic and Statistic Manual AS tidak mengklaim kondisi ini sebagai suatu penyakit, namun sebagai suatu obsesi pola makan yang dapat menjadi penyebab kurangnya nutrisi pada seseorang di kemudian hari.
Sebuah review yang diterbitkan dalam jurnal Appetite dengan tema orthorexia nervosa pada 31 Desember 2018 silam menunjukkan serangkaian penelitian yang dilakukan oleh tim PyschINFO berdasarkan data analisa yang di dapat dari berbagai kota besar di dunia. Data tersebut menyatakan bahwa kondisi satu ini sangat sulit di diagnose karena pola makan ketat menjadi salah satu kebiasaan diet yang dilakukan oleh hampir sebagian besar lapisan masyarakat kini, dimana setiap orang pun memiliki limitasinya masing-masing dalam hal konsumsi makanan sesuai dengan kebutuhannya. Orthorexia nervosa sendiri mengikuti pola makan dengan struktur diet yang kaku, tidak seimbang dan tidak terbukti secara ilmiah.
Para penganut kondisi ini juga memiliki tingkat fokus yang tergolong hyper dalam hal memperspektifkan berbagai varian makanan, tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi, mineral dan vitamin tubuh. “Kondisi ini terjadi ketika healthy eating menjadi ekstrim dan mulai menyebabkan berbagai permasalahan dalam hidup seseorang,” jelas Jennifer Mills selaku professor dari York University di Toronto.
Jennifer dan tim dari departemen psikologinya berusaha menemukan faktor umum penyebab seseorang dapat menderita kondisi ini. Menurutnya baik laki-laki maupun perempuan memiliki resiko yang sama besarnya untuk menderita orthorexia nervosa. “Penyebabnya bisa jadi karena seseorang tersebut memiliki sifat perfeksionisme, OCD, psikopatologi, sejarah ganggguan pola makan, dan keinginan obsesif untuk menjadi kurus,” tambah Jennifer.
[Bella Setiawati]