Sumber : Youtube.com

DeveNews.com-Jakarta. Pernah dengar kata DeJavu? Secara bahasa, Dejavu diambil dari bahasa perancis yang berarti ‘Sudah Terlihat’. Bila diuraikan Dejavu adalah seperti pernah mengalami perasaan familiar terhadap suatu kejadian atau kejadian yang dirasakan berulang. 

Sarjana Swiss Arthur Funkhouser mengemukakan bahwa  untuk mempelajari Dejavu caranya ialah dengan mencatat nuansa pengalaman yang pernah dikunjungi. Contohnya, Funkhouser akan menggambarkan kejadian pertama sebagai déjà visite (sudah dikunjungi) dan yang kedua sebagai déjà vecu (sudah berpengalaman atau menjalani).

Sumber : Hellosehat.com

Penelitian membuktikan, 70% manusia yang mengalami Dejavu terbanyak antara usia 15 sampai 25 tahun. Dilansir dari science.howstuffworks.com, Dejavu juga dikaitkan dengan epilepsy temporal lobus, yaitu orang yang memliki epilepsy ini dapat mengalami Dejavu sebelum melakukan aktivitas.

Karena Dejavu terjadi pada individu tanpa kondisi medis, ada banyak spekulasi mengenai bagaimana dan mengapa fenomena ini terjadi. Beberapa psikolog mengaitkan Dejavu dengan pemenuhan fantasi atau keinginan sederhana, sementara beberapa psikiater mengatakan ke ketidakcocokan di otak yang menyebabkan kesalahan pada otak. Banyak para psikolog percaya hal itu terkait dengan pengalaman masa lalu. Tentunya, ada lebih banyak investigasi yang harus dilakukan untuk membuktikannya.

Banyak pula orang awam mengatakan Dejavu dikaitkan pada pengalaman renkarnasi, yaitu manusia pernah hidup pada masa lalu sebagai orang lain dan saat ini dikaitkan kita ada pada kehidupan baru sebagai manusia baru. Entalah benar atau tidak, ini hanyalah dugaan atau bisa disebut mitos.

Namun selain dikaitkan dengan ilmu kesehatan, Dejavu juga dapat dilihat dari sisi agama Islam, menurut Syeikh Hisham Kabbani, seorang sufi Islam, Dejavu terjadi kerana jasad fizikal kita mempunyai hubungan yang sangat erat dengan spiritual yang sudah tertulis di luh mahfudz.

Dikutip dari nurinaizzati.com, Menurut kajian seorang doktor Mesir, Professor Ahmad Syauqi Ibrahim yang menulis buku berjudul Misteri Potensi Gaib Manusia, dejavu mempunyai kaitan dengan aktiviti manusia ketika sedang tidur. Sebagai umat Islam, kita percaya bahawa tidur itu ibarat mati sekejap. Baginda Rasul sendiri menyebutkan bahawa tidur itu merupakan satu kematian kerana ketika tidur, tubuh tidak mengandungi roh. Pernahkah kita tertanya-tanya ke mana sebenarnya roh kita menghilang sewaktu kita sedang tidur? Saya sering tertanya-tanya tentang hal ini. Pendapat Prof. Ahmad Syauqi menyatakan bahawa ketika kita sedang tidur, roh kita keluar daripada tubuh dan menuju ke alam roh, tidak kiralah sama ada masa silam ataupun masa depan, tetapi masih berhubungan dengan tubuh badan kita. Saya rasa mungkin itulah sebabnya kadangkala kita pernah melihat mata orang yang sedang tidur bergerak-gerak dan ada juga yang setengah terbuka. [][Shofi Muhaya]]

Editor : Shofi Muhaya