Diabetes
imageresizer.static9.net.au

DeveNews.Com – Jakarta. Salah satu hal yang masih sering menjadi perdebatan hingga kini adalah: mana yang lebih baik, gula putih atau merah? Walaupun berasal dari sumber yang sama, gula merah seringkali dianggap lebih sehat dan alami dibanding gula putih, oleh karena itu tidak heran gula merah jauh lebih populer dikonsumsi oleh para penderita diabetes sebagai alternatif pemanis yang menyehatkan. Namun, apakah anggapan ini benar adanya secara ilmiah?

Dilansir dari laman medicaldialy.com, kita perlu terlebih dahulu mengerti bagaimana kedua gula ini di dapat dan diolah. Baik gula putih dan merah sama-sama berasal dari tanaman tebu. Walaupun keduanya memiliki warna berbeda, kandungan nutrisi kedua gula tersebut sangatlah mirip. In fact brown sugar is white sugar, hanya saja proses pengolahannya dicampurkan dengan pewarna alami untuk menghasilkan warna gelap, sekaligus menambah kandungan nutrisi dan mineral di dalamnya. Gula merah cenderung memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang sedikit lebih rendah dibanding gula putih.

Karena adanya penambahan bahan pada proses pengolahan gula merah, tidak heran gula merah mengandung lebih banyak potassium, zat besi dan kalsium dibanding gula putih. Hanya saja takaran penambahan tersebut sangat minimal. As a result, they’re unlikely to affect your health by a significant amount.

Faktanya, tidak ada pengaruh signifikan yang dapat di dapat dengan mengganti gula putih dengan gula merah.  Konsumsi berbagai jenis gula tidak hanya dapat meningkatkan resiko gangguan jantung, tapi juga dapat menaikkan kadar gula darah terutama bagi para penderita diabetes. Konsumsi gula berlebih juga dapat menyebabkan gangguan sensitivitas pada insulin, yakni hormon yang berperan penting dalam mengatur level gula darah. Oleh karena itu, apapun jenis gulanya, sangat penting bagi para penderita diabetes untuk tetap mengontrol asupan gula sehari-hari.

[Bella Setiawati]