DeveNews.com – Trend Jacking diperlukan sebagai sebuah strategi yang unik. Media sosial saat ini sudah menjadi lapak baru bagi para content creator dalam berkarya dan mencari nafkah. Namun, tingginya angka pengguna media sosial mengakibatkan besarnya varietas konten yang ada. Tak jarang, ada ratusan bahkan ribuan konten dengan tema yang sama. Butuh keunikan untuk membedakan sebuah konten dengan konten lainnya.
Trend Jacking merupakan sebuah strategi pemasaran yang memanfaatkan berita ataua cara viral untuk mempromosikan sebuah produk atau layanan. Acara viral yang digunakan juga sangat beragam, tergantung dari topik apa yang sedang viral saat itu dan tentunya tidak terlepas dari fenomena budaya. Trend jacking memiliki kaitan yang erat dengan lifestyle sehingga terasa lebih relate. Tujuan dari trend jacking sebagai media promosi unik adalah untuk menciptakan sebuah korelasi dari produk yang di miliki dengan apa yang saat ini relevan dengan target audiens.
Masih bingung dengan trend jacking? Yuk, kita simak contoh-contoh dari trend jacking!
E-commerce yang sudah tak lagi asing di Indonesia membuat sebuah jingle iklan dengan nada lagu baby shark yang mengganti kata “baby shark, doo-doo, doo-doo, doo-doo” menjadi “di Shopee, pi-pi, pi-pi, pi~”. Shopee menggunakan strategi ini dengan tujuan untuk dapat memperkenalkan Shopee secara luas kepada seluruh masyarakat Indonesia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Singapur adalah salah satu negara yang terdampak demam Squid Game pada masa perilisannya dan Restoran Buey Tahan See-Food pun akhirnya menyediakan sebuah permainan yang dinamai Crab Game.
Oreo bekerja sama dengan Super Bowl dalam mempromosikan liga persebakbolaan Amerika Serikat, NFL (National Football League). Super Bowl adalah pertandingan final sepak bola yang pada saat itu diselenggarakan di New Orleands. Namun, negara bagian tersebut dilanda mati listrik selama 34 menit lamanya dan inilah yang dibuat oleh Oreo x Super Bowl:
Terus, Apa nih Manfaat dari trend jacking sebagai media promosi unik? Di antaranya seperti ini ya guys :
Namun, perlu diingat bahwa menggunakan trend jacking sebagai media promosi unik tidak serta merta bisa diaplikasikan dengan cocoklogi saja. Perlu dilakukan riset mendalam, seperti apakah trend viral ini pada akhirnya akan hit atau miss, bagaimana dampaknya terhadap audiens nantinya, dan bagaimana cara mengemas kontenmu dengan hal-hal viral tanpa membuatnya terlihat “memaksa”. Dengan penggunaan yang tepat maka trend jacking sebagai media promosi unik untuk kontenmu dapat berfungsi dengan baik.
Bagaimana, apakah kamu tertarik mencoba ?
[Felicia]